Selasa, 06 Juni 2017

PERTAHANAN NASIONAL NEGARA INDONESIA


      Pertahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.


Pendekatan Ketahanan Nasional
    Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatuorganisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapandengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi.

    Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keulatandan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatannasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupuntidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

    Adapun konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia sebagai berikut :
Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannyadi Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat dari SSKAD yang sekarang berubah menjadiSESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruhkomunisme seperti Laos, Vietnam dan sebagainya sampai ke Indonesia.

     Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan asional yang berupaideologi politik, dari tinggalnya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanannasional sendiri terdapat konsep kekuatan.

     Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya dimasukkan ke dalamGBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasionaldalam GBHN 1998 sebagai berikut:

1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selaluharus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif diletakkan dari hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul daridalam maupun dari luar.

2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi darikondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

3. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta pertahanan dan keamanan.

4. Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan dan kebenaran ideologi pancasila yang mengandungkemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuannasiona, kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilaiyang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

5. Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yangmengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamisserta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.

6. Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi pancasila yang mengandung kemampuanmemelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kamampuanmenciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi danmewujudkan kemakmuran rakyatyang adil dan merata.

7. Ketahanan sosial dan budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya yangdijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila yang mengandungkemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial da budayamanusia dan masyarakat Indoesia yang beriman dan bertaqwa terhadapTYME, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalamkehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

8. Ketahanan pertahanan dan keamanan adalah kondisi daya tangkat bangsayang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandungkemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yangdinamis. Mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuanmempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.


Hakikat Ketahanan Nasional
      Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dannegara. Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraannasional dan keamanan nasional di dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraanintuk mencapai ketahanan nasional dapat di gambarkan sebagai kemampuan bangsamenumbuhkan dan menyumbangkan nilai-nilai nasionalnya menjaadi kemakmuransebesar-besarnya yang adil dan merata. Sedangkan keamanan yang mewujudkanketahanan nasional adalah kemmpuan bangsa melindungi eksistensinya dan nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari dalam maupun luar.

Sifat-Sifat Dari Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a. Manuggal
b. Marwas Ke Dalam
c. Berkewibawaan
d.Berubah Menurut Waktu
e. Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan
f. Percaya Pada Diri Sendiri
g. Tidak Bergantung Kepada Pihak Lain.

Asas-Asas Ketahanan Nasional
     Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yangtersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asastersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

a. Asas kesejahtraan dan keamananAsas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajibdipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalamkehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dankeamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanannasional. 

b. Asas komprehensif/menyeluruh terpaduArtinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secaraselaras, serasi, dan seimbang.

c. Asas kekeluargaanAsas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan inidiakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasidalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifatmerusak/destruktif.
Kedudukan Dan Fungsi Dari Ketahanan Nasional
a. Kedudukan :
    Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya olehseluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu diimplementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasilsebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
b. Fungsi :
    Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, polatindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasanadalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosanwaktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional.Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secaraterpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
     Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiriatas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatannasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsungmaupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh aspek yang mempengaruhiketahanan nasional meliputi :

1. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yangmemberikan motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep dasar tentangkehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafahitu sendiri.

Ideologi-ideologi di dunia antara lain:

-Liberalisme (individualisme)
-Komunisme (class theory)
-Paham Agama
-Ideologi Pancasila

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupanideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yangmengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi danmengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dariluar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungankehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
2.pengaruh  Aspek Ekonomi
       Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang segara dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung. 

3.Pengaruh Aspek Sosial Budaya
          Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.


4.Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
     Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa.

5.Pengaruh Aspek Politik
         Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung.

Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional

a. Aspek Ekonomi
     1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil            dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan
      2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi
       3. Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
    4. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan                      keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.

b. Aspek Pertahanan dan Keamanan
     1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan.
     2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

c. Aspek Ilmu Pengetahuan
Dilakukan lewat penguatan empat pilar knowledge based economy (KBE), yaitu :
- Sistem pendidikan
- Sisten inovasi
- Infrastruktur masyarakat informasi
- Kerangka kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi
- Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
- Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang berbudaya iptek

d. Aspek Ideologi
Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
•Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
•Pendidikan moral Pancasila
•Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila

e. Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:
1.   Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
• Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
• Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat

2.   Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai bidang
• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antarnegara
• Perjuangan bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan nasional

STUDI KASUS (perlawanan G30S PKI)

Cerita singkat sejarah G30S PKI memiliki berbagai versi yang belum terungkap sejak akhir era Orde Lama hingga saat ini. Sudah setengah abad atau 50 tahun sejak kejadian berdarah pada 30 September 1965 tersebut. Kala itu berlangsung penculikan para petinggi Angkatan Darat oleh sekelompok orang yang pada masa Orde Baru diklaim sebagai bagian dari PKI (Partai Komunis Indonesia) yang hendak melakukan kudeta.
G30S menjadi titik awal perubahan dari Orde Lama menuju Orde Baru. Namun transisi itu dilalui dengan rentetan peristiwa kelam. Setelah upaya kudeta yang gagal, opini masyarakat yang mengemuka saat itu adalah, PKI sebagai biang keladi pemberontakan.
    PKI makin lama makin berusaha memprovokasi bentrokan-bentrokan antara aktivis massanya dengan polisi dan militer. Pemimpin-pemimpin PKI juga menginfiltrasi polisi dan tentara dengan slogan "kepentingan bersama" polisi dan "rakyat". Pemimpin PKI DN Aidit mengilhami slogan "Untuk Ketentraman Umum Bantu Polisi". Di bulan Agustus 1964, Aidit menganjurkan semua anggota PKI membersihkan diri dari "sikap-sikap sektarian" kepada angkatan bersenjata, mengimbau semua pengarang dan seniman sayap-kiri untuk membuat "massa tentara" subjek karya-karya mereka.
Di akhir 1964 dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara mereka dengan polisi dan para pemilik tanah.
Bentrokan-bentrokan tersebut dipicu oleh propaganda PKI yang menyatakan bahwa petani berhak atas setiap tanah, tidak peduli tanah siapapun (milik negara = milik bersama). Kemungkinan besar PKI meniru revolusi Bolsevik di Rusia, di mana di sana rakyat dan partai komunis menyita milik Tsar dan membagi-bagikannya kepada rakyat.
Pada permulaan 1965, para buruh mulai menyita perusahaan-perusahaan karet dan minyak milik Amerika Serikat. Kepemimpinan PKI menjawab ini dengan memasuki pemerintahan dengan resmi. Pada waktu yang sama, jenderal-jenderal militer tingkat tinggi juga menjadi anggota kabinet. Jenderal-jenderal tersebut masuk kabinet karena jabatannya di militer oleh Sukarno disamakan dengan setingkat mentri. Hal ini dapat dibuktikan dengan nama jabatannya (Menpangab, Menpangad, dan lain-lain).

Pasca kejadian, PKI melalui RRI mengumumkan terjadinya gerakan 30 September yang dilakukan untuk mengakhiri ‘Dewan Jenderal’, sebutan untuk para perwira tinggi AD yang diklaim hendak melakukan kudeta terhadap pemerintah. Namun pada akhirnya PKI bisa ditumpas oleh Mayjen Suharto, yang kelak menjadi presiden Indonesia di era Orde Baru.
Meskipun versi ini paling populer, ada beberapa versi lain yang bisa dijadikan sebagai perbandingan. Salah satunya, adalah, G30S ini merupakan rancangan Amerika Serikat melalui CIA. Versi ini didasarkan pada teori kegelisahan AS atas perkembangan Indonesia yang belakangan terlalu condong pada blok Uni Sovyet. Dalam versi ini disebut, CIA menggunakan perpanjangan tangan TNI AD untuk membersihkan PKI, setelah PKI terpancing oleh isu ‘Dewan Jenderal’ yang sengaja diembuskan agar mereka bertindak lebih cepat dan terburu-buru.
Ada pula versi lain, bahwa otak G30S adalah salah satu dari Soekarno atau Soeharto. Terdapat pengakuan ajudan Bung Karno, Bambang Widjanarko dalam buku The Devious Dalang karya Antonie Dake , bahwa Soekarno hendak membersihkan jenderal-jenderal yang tidak loyal padanya. Sementara, dari versi kemungkinan otak G30S adalah Soeharto, bisa dilihat dari posisinya yang akan sangat menguntungkan jika para perwira tinggi AD lain dibunuh, dan PKI dicap sebagai pelaku utama kejadian ini.
Berbagai versi yang ada memang membutuhkan kajian yang lebih mendalam lagi. Sejarah sendiri serba abu-abu, dan sosok penguasa punya kemungkinan untuk menuliskan sejarah versinya sendiri. Namun seperti yang ditegaskan oleh KSAD, Jenderal Mulyono, yang dibutuhkan bangsa Indonesia adalah selalu waspada dan tetap mempertahankan ideologi Pancasila.


Berbagai Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September
https://tiaan96.wordpress.com/2015/05/13/ketahanan-nasional-dibidang-ekonomi-pangan-ideologi-politik-sosial-budaya-hankam-keamanan/
http://www.academia.edu/9541541/Makalah_PKN-Ketahanan_Nasional
https://aulialastriarsi.wordpress.com/2015/05/29/ketahanan-sosial-di-bidang-sosial-budaya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertahanan_negara