Pertahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
Pendekatan Ketahanan
Nasional
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan
nasional karena sesuatuorganisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan
akan selalu berhadapandengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga
perlu kondisi yang siap menghadapi.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi
keulatandan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatannasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung maupuntidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasionalnya.
Adapun konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia sebagai berikut :
Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannyadi
Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an
pada kalangan militer angkatan darat dari SSKAD yang sekarang berubah menjadiSESKOAD
(Sunardi, 1997). Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruhkomunisme seperti
Laos, Vietnam dan sebagainya sampai ke Indonesia.
Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual
berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan asional yang berupaideologi
politik, dari tinggalnya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanannasional
sendiri terdapat konsep kekuatan.
Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya dimasukkan ke dalamGBHN
1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasionaldalam GBHN
1998 sebagai berikut:
1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selaluharus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif diletakkan dari hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul daridalam maupun dari luar.
1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selaluharus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif diletakkan dari hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul daridalam maupun dari luar.
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi
darikondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
3. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi,
sosial, dan budaya serta pertahanan dan keamanan.
4. Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang
berlandaskan keyakinan dan kebenaran ideologi pancasila yang
mengandungkemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan
kesatuannasiona, kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta
nilai-nilaiyang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
5. Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia
yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yangmengandung
kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamisserta kemampuan
menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
6. Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
berlandaskan demokrasi ekonomi pancasila yang mengandung kemampuanmemelihara
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kamampuanmenciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi danmewujudkan kemakmuran
rakyatyang adil dan merata.
7. Ketahanan sosial dan budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya
yangdijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila yang mengandungkemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial da budayamanusia dan masyarakat
Indoesia yang beriman dan bertaqwa terhadapTYME, rukun, bersatu, cinta tanah
air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalamkehidupan yang serba selaras,
serasi, seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan nasional.
8. Ketahanan pertahanan dan keamanan adalah kondisi daya tangkat bangsayang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandungkemampuan
memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yangdinamis. Mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuanmempertahankan kedaulatan negara
dan menangkal segala bentuk ancaman.
Hakikat Ketahanan
Nasional
Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa
untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dannegara.
Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraannasional
dan keamanan nasional di dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraanintuk
mencapai ketahanan nasional dapat di gambarkan sebagai kemampuan
bangsamenumbuhkan dan menyumbangkan nilai-nilai nasionalnya menjaadi
kemakmuransebesar-besarnya yang adil dan merata. Sedangkan keamanan yang
mewujudkanketahanan nasional adalah kemmpuan bangsa melindungi eksistensinya
dan nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari dalam maupun luar.
Sifat-Sifat Dari Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Manuggal
b. Marwas Ke Dalam
c. Berkewibawaan
d.Berubah Menurut Waktu
e. Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan
a. Manuggal
b. Marwas Ke Dalam
c. Berkewibawaan
d.Berubah Menurut Waktu
e. Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan
f. Percaya Pada Diri Sendiri
g. Tidak Bergantung Kepada Pihak Lain.
Asas-Asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai
yangtersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Asas-asastersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
a. Asas kesejahtraan dan keamananAsas ini merupakan kebutuhan yang
sangat mendasar dan wajibdipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau
kelompok. Didalamkehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur
kesejahteraan dankeamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya
ketahanannasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpaduArtinya, ketahanan nasional
mencakup seluruh aspek kehidupan.Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk
persatuan dan perpaduan secaraselaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas kekeluargaanAsas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan inidiakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasidalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifatmerusak/destruktif.
Kedudukan Dan Fungsi Dari Ketahanan Nasional
a. Kedudukan :
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya
olehseluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu
diimplementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi
kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan
nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasilsebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.
b. Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, polatindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasanadalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosanwaktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional.Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secaraterpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, polatindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasanadalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosanwaktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional.Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secaraterpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan
Bernegara
Ketahanan Nasional adalah suatu
kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiriatas ketangguhan serta keuletan dan
kemampuan untuk mengembangkan kekuatannasional dalam menghadapi segala macam
dan bentuk ancaman, tantangan,hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam
maupun luar, secara langsungmaupun yang tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas,identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh aspek
yang mempengaruhiketahanan nasional meliputi :
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yangmemberikan
motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep dasar tentangkehidupan yang
dicita-citakan oleh bangsa. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran
pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafahitu sendiri.
Ideologi-ideologi di dunia antara lain:
-Liberalisme (individualisme)
-Komunisme (class theory)
-Paham Agama
-Ideologi Pancasila
Ideologi-ideologi di dunia antara lain:
-Liberalisme (individualisme)
-Komunisme (class theory)
-Paham Agama
-Ideologi Pancasila
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupanideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yangmengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi danmengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dariluar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungankehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
2.pengaruh Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan yang segara dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung.
3.Pengaruh
Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi
dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
4.Pengaruh
Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan,
ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala
tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara
langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa.
5.Pengaruh
Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai
kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak langsung.
Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan
Nasional
a. Aspek
Ekonomi
1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil
dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight
liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi
3. Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
4. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan
keseimbangan dan
keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.
b. Aspek
Pertahanan dan Keamanan
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non
fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
c. Aspek
Ilmu Pengetahuan
Dilakukan
lewat penguatan empat pilar knowledge based economy (KBE), yaitu :
- Sistem
pendidikan
- Sisten
inovasi
-
Infrastruktur masyarakat informasi
- Kerangka
kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi
- Perbaikan
kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
- Mewujudkan
tumbuhnya masyarakat yang berbudaya iptek
d. Aspek
Ideologi
•Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
•Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
•Pendidikan
moral Pancasila
•Sesanti
Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila
e. Aspek
Politik
Upaya
mewujudkan ketahan pada aspek politik:
1. Politik
Dalam Negeri
• Sistem
pemerintahan yang berdasarkan hukum
• Mekanisme
politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
• Terjalin
komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
2. Politik
Luar Negeri
• Hubungan
luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai
bidang
• Politik
luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antarnegara
• Perjuangan
bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan nasional
STUDI KASUS (perlawanan G30S PKI)
Cerita singkat sejarah G30S PKI memiliki berbagai versi
yang belum terungkap sejak akhir era Orde Lama hingga saat ini. Sudah setengah
abad atau 50 tahun sejak kejadian berdarah pada 30 September 1965 tersebut.
Kala itu berlangsung penculikan para petinggi Angkatan Darat oleh sekelompok
orang yang pada masa Orde
Baru diklaim sebagai bagian dari PKI (Partai Komunis Indonesia) yang
hendak melakukan kudeta.
G30S menjadi titik
awal perubahan dari Orde Lama menuju Orde Baru. Namun transisi itu dilalui
dengan rentetan peristiwa kelam. Setelah upaya kudeta yang gagal, opini
masyarakat yang mengemuka saat itu adalah, PKI sebagai biang keladi
pemberontakan.
PKI makin lama makin berusaha memprovokasi
bentrokan-bentrokan antara aktivis massanya dengan polisi dan militer.
Pemimpin-pemimpin PKI juga menginfiltrasi polisi dan tentara dengan slogan
"kepentingan bersama" polisi dan "rakyat". Pemimpin PKI DN Aidit
mengilhami slogan "Untuk Ketentraman Umum Bantu Polisi". Di bulan
Agustus 1964, Aidit
menganjurkan semua anggota PKI membersihkan diri dari "sikap-sikap
sektarian" kepada angkatan bersenjata, mengimbau semua pengarang dan
seniman sayap-kiri untuk membuat "massa tentara" subjek karya-karya
mereka.Di akhir 1964 dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara mereka dengan polisi dan para pemilik tanah.
Bentrokan-bentrokan tersebut dipicu oleh propaganda PKI yang menyatakan bahwa petani berhak atas setiap tanah, tidak peduli tanah siapapun (milik negara = milik bersama). Kemungkinan besar PKI meniru revolusi Bolsevik di Rusia, di mana di sana rakyat dan partai komunis menyita milik Tsar dan membagi-bagikannya kepada rakyat.
Pada permulaan 1965, para buruh mulai menyita perusahaan-perusahaan karet dan minyak milik Amerika Serikat. Kepemimpinan PKI menjawab ini dengan memasuki pemerintahan dengan resmi. Pada waktu yang sama, jenderal-jenderal militer tingkat tinggi juga menjadi anggota kabinet. Jenderal-jenderal tersebut masuk kabinet karena jabatannya di militer oleh Sukarno disamakan dengan setingkat mentri. Hal ini dapat dibuktikan dengan nama jabatannya (Menpangab, Menpangad, dan lain-lain).
Pasca kejadian, PKI
melalui RRI mengumumkan terjadinya gerakan 30 September yang dilakukan untuk
mengakhiri ‘Dewan Jenderal’, sebutan untuk para perwira tinggi AD yang diklaim
hendak melakukan kudeta terhadap pemerintah. Namun pada akhirnya PKI bisa
ditumpas oleh Mayjen Suharto, yang kelak menjadi presiden Indonesia di era Orde
Baru.
Meskipun versi ini
paling populer, ada beberapa versi lain yang bisa dijadikan sebagai
perbandingan. Salah satunya, adalah, G30S ini merupakan rancangan Amerika
Serikat melalui CIA. Versi ini didasarkan pada teori kegelisahan AS atas
perkembangan Indonesia yang belakangan terlalu condong pada blok Uni Sovyet.
Dalam versi ini disebut, CIA menggunakan perpanjangan tangan TNI AD untuk
membersihkan PKI, setelah PKI terpancing oleh isu ‘Dewan Jenderal’ yang sengaja
diembuskan agar mereka bertindak lebih cepat dan terburu-buru.
Ada pula versi lain,
bahwa otak G30S adalah salah satu dari Soekarno atau Soeharto. Terdapat
pengakuan ajudan Bung Karno, Bambang Widjanarko dalam buku The Devious
Dalang karya Antonie Dake , bahwa Soekarno hendak membersihkan
jenderal-jenderal yang tidak loyal padanya. Sementara, dari versi kemungkinan
otak G30S adalah Soeharto, bisa dilihat dari posisinya yang akan sangat menguntungkan
jika para perwira tinggi AD lain dibunuh, dan PKI dicap sebagai pelaku utama
kejadian ini.
Berbagai versi yang
ada memang membutuhkan kajian yang lebih mendalam lagi. Sejarah sendiri serba
abu-abu, dan sosok penguasa punya kemungkinan untuk menuliskan sejarah versinya
sendiri. Namun seperti yang ditegaskan oleh KSAD, Jenderal Mulyono, yang
dibutuhkan bangsa Indonesia adalah selalu waspada dan tetap mempertahankan
ideologi Pancasila.
Berbagai Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September
https://tiaan96.wordpress.com/2015/05/13/ketahanan-nasional-dibidang-ekonomi-pangan-ideologi-politik-sosial-budaya-hankam-keamanan/
http://www.academia.edu/9541541/Makalah_PKN-Ketahanan_Nasional
http://www.academia.edu/9541541/Makalah_PKN-Ketahanan_Nasional
https://aulialastriarsi.wordpress.com/2015/05/29/ketahanan-sosial-di-bidang-sosial-budaya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertahanan_negara
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertahanan_negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar