Rabu, 19 Desember 2018

KRITIK ARSITEKTUR DESKRIPTIF



A.    Definisi
Bersifat tidak menilai, tidak menafsirkan, atau semata-mata membantu orang melihat apa yang sesungguhnya ada. Kritik ini berusaha mencirikan fakta-fakta yang menyangkut sesuatu lingkungan tertentu. Dibanding metode kritik lain kritik deskriptif tampak lebih nyata (factual).
• Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota.
• Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu   kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan.
• Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya.
• Tidak dipandang sebagai bentuk to judge atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.

B.    Metode
           1.      Depictive Criticism (Gambaran bangunan)
Depictive cenderung tidak dipandang sebagai sebuah bentuk kritik karena ia tidak didasarkan pada pernyataan baik atau buruk sebuah bangunan. Sebagaimana tradisi dalam kritik kesenian yang lain, metode ini menyatakan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi disana. Masyarakat cenderung memandang dunia sesuai dengan keterbatasan pengalaman masa lalunya, maka melalui perhatian yang jeli terhadap aspek tertentu bangunan dan menceritakan kepada kita apa yang telah dilihat, kritik depiktif telah menjadi satu metode penting untuk membangkitkan satu catatan pengalaman baru seseorang. Kritik depiktif tidak butuh pernyataan betul atau salah karena penilaian dapat menjadi bias akibat pengalaman seseorang di masa lalunya. Kritik depiktif lebih mengesankan sebagai seorang editor atau reporter, yang menghindari penyempitan atau perluasan perhatian terhadap satu aspek bangunan agar terhindar dari pengertian kritikus sebagai interpreter atau advocate.

          2.      Static (Secara Grafis)
Depictive criticism dalam aspek static memfocuskan perhatian pada elemen-elemen, bentuk (form), bahan (materials) dan permukaan (texture). Penelusuran aspek static dalam depictive criticism seringkali digunakan oleh para kritikus untuk memberi pandangan kepada pembaca agar memahami apa yang telah dilihatnya sebelum menentukan penafsiran terhadap apa yang dilihatnya kemudian. Penggunaan media grafis dalam depictive critisim dapat dengan baik merekam dan mengalihkan informasi bangunan secara non verbal tanpa kekhawatiran terhadap bias. Aspek static depictive criticism dapat dilakukan melalui beberapa cara survey antara lain : fotografi, diagram, pengukuran dan deskripsi verbal (kata-kata).

           3.      Dynamic (Secara Verbal)
Tidak seperti aspek static, aspek dinamik depictive mencoba melihat bagaimana bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat. Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi disana? Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik? Bagaimana bangunan dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang ada didalamnya dan disekitarnya.

           4.      Process (Secara Prosedural)
Merupakan satu bentuk depictive criticism yang menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu. Bila kritik yang lain dibentuk melalui pengkarakteristikan informasi yang datang ketika bangunan itu telah ada, maka kritik depiktif (aspek proses) lebih melihat pada langkah-langkah keputusan dalam proses desain yang meliputi :
·         Kapan bangunan itu mulai direncanakan,
·         Bagaimana perubahannya,
·         Bagaimana ia diperbaiki,
·         Bagaimana proses pembentukannya.

             5. Biographical Criticism (Riwayat Hidup)
Kritik yang hanya mencurahkan perhatiannya pada sang artist (penciptanya), khususnya aktifitas yang telah dilakukannya. Memahami dengan logis perkembangan sang artis sangat diperlukan untuk memisahkan perhatian kita terhadap intensitasnya pada karya-karyanya secara spesifik. Sejak Renaisance telah ada sebagian perhatian pada kehidupan pribadi sang artis atau arsitek dan perhatian yang terkait dengan kejadian-kejadian dalam kehidupannya dalam memproduksi karya atau bangunan. Misalnya, bagaimana pengaruh kesukaan Frank Lyod Fright waktu remaja pada permainan Froebel Bloks (permainan lipatan kertas) terhadap karyanya? Bagaimana pengaruh karier lain Le Corbusier sebagai seorang pelukis? Bagaimana pengaruh hubungan Eero Sarinen dengan ayahnya yang juga arsitek. Informasi seperti ini memberi kita kesempatan untuk lebih memahami dan menilai bangunan-bangunan yang dirancangnya.
6. Contextual Criticism ( Persitiwa)
Untuk memberikan lebih ketelitian untuk lebih mengerti suatu bangunan, diperlukan beragam informasi dekriptif, informasi seperti aspek-aspek tentang sosial, politikal, dan ekonomi konteks bangunan yang telah didesain. Kebanyakan kritikus tidak mengetahui rahasia informasi mengenai faktor yang mempengaruhi proses desain kecuali mereka pribadi terlibat. Dalam kasus lain, ketika kritikus memiliki beberapa akses ke informasi, mereka tidak mampu untuk menerbitkannya karena takut tindakan hukum terhadap mereka. Tetapi informasi yang tidak kontroversial tentang konteks suatu desain suatu bangunan terkadang tersedia.

      C.     Kelebihan Kritik Deskriptif
Dengan kritik deskriptif kita bisa mengetahui suatu karya hingga ke seluk beluknya. Metode dari deskriptif ini dapat di kritisi secara induktif, dari hal yang umum ke khusus ataupun deduktif dari hal yang khusus ke umum. Metode kritik ini tidak bertujuan untuk pengembangan karya selanjutnya seperti metode impresionis yang menggunakan hasil kritik untuk karya selanjutnya.

      D.    Kekurangan Kritik Deskriptif
Hanya menjelaskan secara singkat tentang isi, proses, dan pencipta sebuah karya.

  Contoh Kritik Arsitektur Deskriptif

Stadion Nasional Beijing


Stadion ini lebih dikenal dengan Sarang Burung. Stadion (BNS) adalah Perusahaan patungan kalangan arsitek Jacques Herzog dan Pierre de Meuron dari Herzog & de Meuron, Arsitek proyek Stefan Marbach, artis Ai Weiwei dan CADG yang dipimpin oleh kepala Arsitek Li Xinggang. Stadion ini dirancang untuk digunakan diseluruh Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin 2022. Stadion saat ini digunakan terutama untuk pertandingan sepak bola.


Terletak di Green Olimpiade, stadion ini menghabiskan biaya US $ 428.000.000. Desain diberikan kepada pengajuan dari perusahaan arsitektur swiss Herzog & de Meuron pada bulan April 2003 setelah proses penawaran yang mencakup 13 pengajuan akhir. Desain yang berasal dari studi tentang keramik cina dan Atap yang bisa dibuka, memberikan kesan staion seperti sarang burung. Pemimpin Artis Cina Ai Weiwei adalah konsultan artistik pada proyek. Atap yang bisa dibuka kemudian dihapus dari desain setelah inspirasi aspek yang paling dikenali stadion. Tanah rusak pada 24 Desember 2003 dan Stadion resmi dibuka pada tanggal 28 Juni 2008. Sebuah pusat perbelanjaan dan hotel yang direncanakan akan dibangun untuk meningkatkan penggguna stadion yang telah mengalami kesulitan menarik acara, sepakbola dan sebaliknya, setelah Olimpiade.


Tribun Timur dan Barat Stadion Nasional Beijing lebih tinggi dari Tribun Utara dan Selatan dalam rangka meningkatkan Sightlines. Stadion ini didesain awalnya berkapasitas 100.000 orang. Namun 9000 telah dihapus selama penyerderhanaan desain. Total baru 91.000 kursi dan dikurangin lagi sebanyak 11.000 kursi setelah Olimpiade 2008 menjadikan stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi. Kursi terjauh adalah 460 kaki (140 meter) dari pusat lapangan. Suhu dan Aliran udara dari setiap permukaan yang dioptimalkan untuk meningkatkan ventilasi.


Stadion Nasional Beijing menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan acara atletik dan sepakbola final Olimpiade 2008 dari 8 - 24 Agustus 2008. Stadion ini juga menjadi tuan rumah acara pembukaan dan penutupan acara atletis dari Paralimpiade Musim Panas 2008 dari 6 - 17 September 2008.


Daftar Pustaka



Minggu, 11 November 2018

KRITIK ARSITEKTUR INTERPRETIF


CONTOH KRITIK INTREPRETIF


DEFINISI

Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.

Hakikat Kritik interpretif :
1,  Seorang kritikus sebagai seorang interpreter atau pengamat yang sangat personal.
2.Bentuk kritik cenderung subjektif namun tanpa ditunggangi oleh klaim doktrin. Klaim objektifitas        melalui pengukuran yang terevaluasi.
3. Mempengaruhi pandangan orang lain untuk bisa memandang sebagaimana yang kita lihat.
4.Menyajikan satu perspektif baru atas satu objek atau satu cara baru memandang bangunan.
5. Melalui rasa artistiknya mempengaruhi pengamat merasakan sama sebagaimana yang ia alami.
6.Membangun satu karya ‘bayangan’ yang independen melalui bangunan sebagimana milikinya.

Tiga teknik kritik interpretif  :

1.Advocatory, Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba marahkan pada suatu topik yang            dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang      telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat                  menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.
  2. Evocative, Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan.     Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan         pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan        fotografis (gambar).
  3.Impressionalistic, (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni   baru).

Kelebihan Kritik Interpretif, Didalam kritik interpretif ini, tindakan seorang interpreter atau pengamat tidak mengklaim satu doktrin, sistem, tipe atau ukuran.

Kekurangan Kritik Interpretif, Hanya menyajikan satu arah topik yang dipandang perlu untuk kita perhatikan secara bersama tentang bangunan.


METODE KERITIK ARSITEKTUR INTERPREKTIF

Objek : Splow House – Delution Architect

Desain Rumah Mewah Delution Architect
            
            Splow house, singkatan dari Split-Grow House merupakan rumah yang dibangun di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Rumah ini merupakan karya dari Delution Arsitek. Memiliki konsep sebagai rumah yang dapat berkembang, menjadi tantangan untuk mendesain rumah yang nyaman untuk dihuni dengan luasan 120 meter persegi dengan budget terbatas yang di bangun di kota metropolitan.

         Dengan lebar 6 meter dan panjang 15 meter, rumah didesain agar mendapatkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dari luar yang tentunya akan menghemat energi dari penggunaan lampu dan pendingin ruangan. Luasan yang kecil tidak menjadi masalah untuk memiliki ruang yang dibutuhkan dengan biaya terbatas. Rumah ini memungkinkan untuk penambahan ruang dikemudian hari ketika pemilik rumah memiliki budget lagi.              

             Arsitek yang berbasis di Jakarta, Delution Architect membuktikan bahwa dengan lahan hanya selebar 6 meter persegi, seorang perencana bisa menghadirkan hunian yang mewah dan juga nyaman lewat desain rumah sederhana namun efektif  yang diberi nama Splow House ini.

            Sebagaimana Definisi Rumah menurut Lang Pada Tahun  1987  mengatakan, hasil karya bentuk arsitektur hunian tersebut harus dipahami sebagai suatu proses dinamis sebuah pembudayaan manusia penghuninya yang merupakan ekspresi atau manifestasi dari makna, fungsi, perilaku dan struktur ide yang terjadi dari kelompok manusia penghuninya.

            Splow House memiliki konsep split  dimana jika terlihat  dari luar, desain rumah mewah ini hanya terlihat memiliki 2 lantai. Namun, kenyataannya rumah ini memiliki 3 lantai yang terdiri dari 5 lantai mezanine yang disambungkan oleh tangga yang berada di void di tengah bangunan jadi dari segi struktur rumah ini sudah cukup memnuhi unsur efektif untyk hunian yang memiliki lahan yang tidak cukup besar.

          
            Keberadaan void pada  rumah Splow House  ini tak hanya sebagai penghubung antar lantai mezzanine tapi juga memungkinkan setiap penghuni tetap bisa berinteraksi meski berada di lantai yang berbeda. maka dari itu mezzanine juga menjadi akses ber sosial antar penghuni Selain itu, void membantu desain rumah mewah Splow House mendapatkan cukup pencahayaan, baik itu pencahayaan alami atau dari lampu dan juga sirkulasi udara alami. sesuai dengan definisi rumah menurut Newmark tahun 1977.

            Bagi saya Pemahaman Orang Jerman tentang rumah itu cukup tepat, karena sebuah rumah yang notabene nya merupakan sebuah tempat bernaung sebuah keluarga, mendesain Rumah tidak hanya memikirkan estetika keindahan fasad semata hanya untuk memanjakan mata, namun faktor utama pada rumah yaitu harus memiliki dampak positif terhadap penghuinya itu sendiri seperti kenyamanan, kelayakan, DLL, sebagaimana bangunan yang baik menurut Vitruvius harus memenuhi 3 sistem syarat yakni dari segi kekuatan (firmitas), fungsi (utilitas) dan juga keindahan (venustas).


            Rumah Splow House ini sudah memiliki 3 unsur itu dan sudah cukup di katakan menjadi rumah idaman meskipun memiliki desain fasad yang cukup sederhana,desain rumah ini bisa menjadi titik balik desain rumah sederhana namun efektif untuk di desain di lahan yang sempit sebagaimana di era modern sekarang ini harga tanah di kawasan metropolitan sudah melambung tinggi,menurut saya desain rumah ini bisa menjadi contoh untuk hunian tumbuh masa depan.




DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/296219492/Kritik-interpretatif
http://www.academia.edu/8715260/22_Pengertian_Rumah
https://www.dekoruma.com/artikel/29201/desain-rumah-mewah-arsitek-indonesia
http://furnizing.com/article/splow-house-rumah-dengan-mezanin-karya-arsitek-muda-indonesia-yang-masuk-nominasi-penghargaan-internasional




Minggu, 28 Oktober 2018

ANALOGI ARSITEKTUR


ANALOGI

Analogi merupakan salah satu pendekatan bentuk yang digunakan dalam dunia arsitektur. Pendekatan analogi dapat dikatakan berhasil jika pesan yang ingin disampaikan atau objek yang dianalogikan dapat dimengerti oleh mayoritas orang. Dalam konsep analogi, hal yang terpenting adalah persamaan antara bangunan dan objek yang dianalogikan. Maksud persamaan ini adalah pesan yang akan disampaikan nantinya. Bukan benar-benar bentuk atau pun ukuran bangunan yang serupa.
Konsep analogi sendiri terdiri dari berbagai macam kategori berdasarkan tipe analogi yang digunakan. Berikut ini adalah macam-macam dari konsep analogi, yaitu :
·         Analogi Personal (Personal Analogy)
Yang dimaksudkan oleh analogi personal adalah seorang arsitek yang membayangkan atau mengandaikan dirinya sendiri sebagai bagian dari permasalahan yang ada di dalam desain sebuah arsitektur. Hal ini dimisalkan seperti sang arsitek yang seolah-olah membayangkan dirinya sebagai bangunan yang menghadap ke suatu arah tertentu, bagaimana respon yang akan diterimanya terhadap cahaya matahari yang datang.
·         Analogi Langsung (Direct Analogy)
Direct analogy atau analogi langsung ialah analogi yang paling mudah dimengerti atau dipahami bagi orang-orang lain dibandingkan dengan tipe analogi lainnya. Dengan analogi ini, arsitek akan menyelesaikan permasalahan desain berdasarkan fakta dari cabang-cabang ilmu lain.
·         Anaolgi Simbolik (Symbolic Analogy)
Analogi simbolik adalah analogi dimana sang arsitek menyelesaikan permasalahan desain dengan cara menyisipkan makna tertentu secara tersirat. Analogi ini dapat dikatakan sebagai bentuk analogi tidak langsung.


1.       RIDWAN KAMIL
Hasil gambar untuk ridwan kamil
Ada 4 teori yang selalu dipakai oleh Ridwan Kamil dalam merancang : 
1.    Teori Analogi. Dalam merancang sebuah ruang diperlukan nilai-nilai, simbol yang merupakan analogi dari bangunan tersebut. Dengan merespon terhadap konteks yang ada, mencari sesuatu yang unik dari poyek yang ada. Dengan analogi bisa membuka cakrawala kemungkinan-kemungkinan bentuk yang baru.
2.    Teori Folding. Rancangan suatu ruang bisa dihasilkan dari proses melipat. Membuat proses membentuk dengan melipat sebelum membuat denah bangunan.
3.    Green Architecture
4.              Creating Programming, Isi dari suatu ruang atau lay out dari sebuah ruang menjadi expresi luar dari bangunan

M. Ridwan Kamil termasuk tipe arsitek Non Signature Architect dimana dalam merancang/ mendesain, desainnya tidak dapat ditebak karena stylenya berubah-ubah. Menurut M. Ridwan Kamil, teori arsitektur selalu menjadi dasar bagi rancangan karya arsitekturnya karena dengan adanya dasar teori, karya arsitektur yang dihasilkan memiliki nilai lebih tinggi. M. Ridwan Kamil hampir selalu menggunakan dasar analogi dalam beberapa karyanya. Baginya analogi merupakan suatu cara menghubungkan karya arsitektur dengan ‘konteks’nya. Dengan dasar analogi ‘konteks’ bisa berarti budaya, spirit, ciri khas, sampai philosofi. Dengan dasar analogi juga akan membuat argumentasi desain bisa dipahami oleh klien, membuat kita sebagai arsitek tertantang mencari cara baru dalam menginterpretasikan sebuah desain. Bagi M. Ridwan Kamil semua projet harus ada ceritanya. Dengan adanya analogi akan membuat sebuah cerita bagi project tersebut.

STUDI KASUS

MESJID AL-SAFAR
Hasil gambar untuk al safar masjid
Masjid Al Safar adalah sebuah masjid yang berdesain unik di rest area KM 88B atau dari arah Bandung menuju ke Jakarta. Mesjid ini menjadi salah satu ikon tol Cipularang yang paling terbaru, Arti dari Al Safar adalah perjalanan.
Masjid yang merupakan hasil desain dari Wali Kota Bandung bapak Ridwan Kamil memiliki desain cukup unik memiliki konsep yang di meng analogikan bentuk dari matematika.
·         Analogi Matematik
              Beberapa ahli teori berpendapat bahwa angka-angka dan geometri merupakan dasar yang penting untuk mengambil keputusan dalam arsitektur. Perancangan ruang sesuai dengan bentuk-bentuk  murni dan angka-angka

2.        LE CORBUSIER

Gambar terkait

Le Corbusier (nama asli: Charles-Edouard Jeanneret; lahir 6 Oktober 1887 – meninggal 27 Agustus 1965 pada umur 77 tahun) adalah arsitek Swiss yang terkenal dalam aliran rancangan/desain International Style bersama dengan Ludwig Mies van der Rohe, Walter Gropius, dan Theo van Doesburg. Ia juga adalah seorang perencana perkotaan, pelukis, pemahat, penulis dan perancang perabot. Corbusier dikenal sebagai salah satu orang pertama yang menyadari pengaruh mobil terhadap bentuk dan rancangan pemukiman manusia.

STUDI KASUS
Ronchamp Chapel
Hasil gambar untuk ronchamp chapel
Le Corbuzier adalah salah satu arsitek terkenal dan berpengaruh di dunia arsitektural. Karya Le Corbuzier yang satu ini banyak sekali dimiripkan dengan bermacam-macam objek seperti telapak tangan yang membuka seolah berdoa, atau juga seperti kapal laut, bentuk bebek, topi pelukis dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, arti dari bangunan tersebut ternyata berbeda dengan apa yang dimaksud dari Le Corbuzier sendiri. Broadbent menuturkan bahwa inspirasi dari Ronchamp Chapel ini berasal dari sebuah cangkang kepiting yang secara tidak sengaja ditemukan oleh Le Corbuzier pada saat sedang berjalan-jalan di Pulau Long Island.
Analogi Biotik
Analogi biotik juga sering disebut dengan bentuk organik. Analogi biotic adalah berasal dari bentuk-bentuk yang ada didalam seperti bentuk dari keong, batu karang, bentuk daun, dan lain-lain. Sumber bentuk dari ala mini sangat banyak dan menunggu daya kreasi arsitek untuk mengolahnya menjadi sebuah bentuk dari bangunan arsitektur.



3.      Herzang & De Meuron
Hasil gambar untuk arsitek herzog de meuron
Herzog & de Meuron adalah sebuah firma arsitektur Swiss dengan reputasi internasional, didirikan pada 1978 oleh Jacques Herzog dan Pierre de Meuron.
Hasil kerja HdeM adalah butik Prada di Tokyo, gedung Forum Budaya Universal Barcelona dan stadium Olimpiade Beijing. Kesuksesan mereka dapat diatributkan kepada material yang digunakan umum dan disalurkan menjadi sesuatu yang tak dikenal atau diketahui umum.
Namun gedung Forum Budaya Universal di Barcelona tersebut dikritik oleh penduduk lokal karena adanya kebocoran dalam struktur. Dan juga sistem pendingin "alami" yang direncanakan menggunakan kolam dangkal di atap dianggap tidak praktis dan pada saat terakhir dipasanglah sistem pendingin yang konvensional. Merupakan sebuah kemunduran dikarenakan gedung tersebut ditujukan untuk mempromosikan pengembangan yang tahan lama (dan juga lainnya).


STUDI KASUS
Bird Nest Stadium, Beijing China
Gambar terkait
Bird Nest Stadium, dibangun oleh sang arsitek berdasarkan inspirasinya kepada bentuk sarang burung. Maka dari itu, penamaan dari stadium ini sendiri mengadopsi kata “bird nest”. Analogi dari sarang burung ini terlihat tidak hanya dari segi estetis eksteriornya saja.
Akan tetapi juga pada sistem struktural yang dapat terlihat dari luar bangunan. Seluruh struktur yang terlihat dari bagian luar ini merefleksikan cabang sarang yang menyatu satu sama lain sehingga menghasilkan ketahanan yang luar biasa pada setiap elemen bangunannya
·         Analogi Pemecahan Masalah
               Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih banyak penalaran daripada ilham-ilham dan lebih banyak pengetahuan faktual daripada semangat. Metode pemecahan masalah beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan merupakan masalah yang harus diselesaikan secara analisis. Suatu ciri dari metode pemecahan masalah dalam perancangan adalah prosedur yang seksama dan terpadu.









DAFTAR PUSTAKA





Selasa, 29 Mei 2018

NAMSAN HANOK VILLAGE

Tugas Pengamatan KLA ARSITEKTUR  2015 terdapat 2 destinasi pengamatan seperti KOREA & TURKI, Untuk Korea sendiri kelompok Kelas 3 TB 05 mendapatkan tugas pengamatan di wilayah NAMSAN HANOK VILLAGE, Namsan sendiri merupakan salah satu daerah tradisional yg terdapat bnyak bangunan tradisional.
Kehidupan yang serba modern ternyata membuat orang selalu rindu pada hal-hal yang tradisional. Anda dapat mengobati kerinduan pada kehidupan masa lalu Korea di Namsangol Hanok Village yang terletak di Seoul. Dari kejauhan tempat ini cukup unik karena bersaing dengan bangunan gedung-gedung tinggi dengan arsitektur masa kini.
Namsangol Hanok Village adalah sebuah desa tradisional mini yang terdiri dari 5 rumah bergaya tradisional Korea. Di tempat ini Anda akan melihat taman dan rumah tradisional, termasuk rumah milik Ratu Yoon, Permaisuri dari Sungjeonghyo. Disini, setiap minggunya dihelat sedikitnya tiga upacara pernikahan tradisional. Namsangol Hanok Village menampilkan berbagai barang rumah tangga dan barang-barang lainnya yang diatur sama seperti pada masa periode Dinasti Joseon berlangsung. Taman tradisional di desa ini dihiasi dengan pohon-pohon asli yang tumbuh di Namsan, lembah yang dimana airnya mengalir secara alami, sebuah paviliun dan kolam. Di tempat ini, Anda bisa menikmati berbagai budaya tradisional Korea seperti drama, tari serta permainan rakyat.
Description: http://korea.panduanwisata.id/files/2012/08/592899_image2_1-300x199.jpg Description: http://korea.panduanwisata.id/files/2012/08/228209_image2_1-300x223.jpg
Jika Anda mengunjungi Namsangol Hanok Village, begitu memasuki gerbang depan, kita akan disuguhi sebuah pemandangan lembah yang luas. Di bagian samping, kita akan melihat rumah-rumah tradisional tersebut. Pada masa Dinasti Joseon, rumah-rumah itu milik orang-orang dari berbagai kalangan mulai raja hingga petani. Kondisi asli rumah ini membantu kita untuk memahami bagaimana kehidupan mereka sehari-sehari pada saat itu. Menariknya di salah satu rumah tradisional itu, kita bisa minum teh tradisional sama persis seperti tatanan dan rasa teh pada ratusan abad silam. Kita juga bisa menengok dapur dan beberapa gentong yang digunakan untuk memasak Kimchi, salah satu makanan tradisional Korea Selatan. Kamar tidur dan kamar belajar masyarakat pada masa itu juga bisa kita lihat di rumah tradisional ini. Jika kita ingin mempunyai barang-barang seperti yang dipamerkan dalam rumah-rumah tersebut, Anda bisa mampir ke pameran yang ada di kawasan ini. Anda bisa membeli souvenir, seperti piring dan teh tradisional. Anda juga bisa mencoba beberapa permainan tradisional Korea seperti Tuho (panahan) dan Yunnori (permainan tongkat kayu). Jangan lupa untuk melihat upacara perkawinan tradisional yang biasanya dihelat di Namsangol Hanok Village. Anda bisa berfoto bersama mempelai sebagai kenang-kenangan.
Namsangol Hanok Village pengunjung tidak hanya belajar tentang arsitektur rumah tradisional ini namun juga tentang orientasi arsitektur, tata letak, dan gaya penataan furniture pada masa itu. Berbagai tembikar, kerajinan dan alat musik tradisional seperti Gayageum (kecapi dengan 12 senar) dan Geomungo (sitar dengan 6 senar) dapat lihat Anda disini. Oya, dikawasan ini juga terdapat kapsul waktu yang dikubur pada 29 November 1994. Berisi 600 item yang mewakili kehidupan dan budaya dari warga Seoul yang akan kembali dibuka 400 tahun kemudian.
Untuk mencapai tempat ini Anda bisa naik subway jalur 3 atau empat menuju Chungmuto Station dan turun melalui pintu exit 3 atau 4. Namsangol Hanok Village buka pukul 09.00-18.00 pada bulan November sampai Maret. Sedangkan pada Juni hingga Agustus buka dari jam 09.00 hingga 20.00. Untuk bulan April hingga Mei dan September sampai Oktober, Namsangol Hanok Village buka dari pukul 09.00-19.00 waktu setempat. Khusus pada hari Selasa tempat ini tutup. Anda tidak akan dipungut biaya untuk mengunjungi  Namsangol Hanok Village alias gratis.
Beberapa destinasi wisata tempo dulu yang juga bisa Anda nikmati di Korea Selatan adalah istana Gyeongbokgung di Seoul, makam raja-raja di Gwaereung di Ulsan danBongwon Temple di Sinchon. Penginapan yang ada di Ulsan adalah Lotte Ulsan Hotel,sedangkan hotel yang ada di Sinchon adalah Seokyo Hotel. Namun jika Anda lebih nyaman menginap di pusat kota Seoul, Anda bisa bermalam di Vabien Suite2 Residence.