Minggu, 11 November 2018

KRITIK ARSITEKTUR INTERPRETIF


CONTOH KRITIK INTREPRETIF


DEFINISI

Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.

Hakikat Kritik interpretif :
1,  Seorang kritikus sebagai seorang interpreter atau pengamat yang sangat personal.
2.Bentuk kritik cenderung subjektif namun tanpa ditunggangi oleh klaim doktrin. Klaim objektifitas        melalui pengukuran yang terevaluasi.
3. Mempengaruhi pandangan orang lain untuk bisa memandang sebagaimana yang kita lihat.
4.Menyajikan satu perspektif baru atas satu objek atau satu cara baru memandang bangunan.
5. Melalui rasa artistiknya mempengaruhi pengamat merasakan sama sebagaimana yang ia alami.
6.Membangun satu karya ‘bayangan’ yang independen melalui bangunan sebagimana milikinya.

Tiga teknik kritik interpretif  :

1.Advocatory, Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba marahkan pada suatu topik yang            dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang      telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat                  menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.
  2. Evocative, Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan.     Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan         pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan        fotografis (gambar).
  3.Impressionalistic, (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni   baru).

Kelebihan Kritik Interpretif, Didalam kritik interpretif ini, tindakan seorang interpreter atau pengamat tidak mengklaim satu doktrin, sistem, tipe atau ukuran.

Kekurangan Kritik Interpretif, Hanya menyajikan satu arah topik yang dipandang perlu untuk kita perhatikan secara bersama tentang bangunan.


METODE KERITIK ARSITEKTUR INTERPREKTIF

Objek : Splow House – Delution Architect

Desain Rumah Mewah Delution Architect
            
            Splow house, singkatan dari Split-Grow House merupakan rumah yang dibangun di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Rumah ini merupakan karya dari Delution Arsitek. Memiliki konsep sebagai rumah yang dapat berkembang, menjadi tantangan untuk mendesain rumah yang nyaman untuk dihuni dengan luasan 120 meter persegi dengan budget terbatas yang di bangun di kota metropolitan.

         Dengan lebar 6 meter dan panjang 15 meter, rumah didesain agar mendapatkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dari luar yang tentunya akan menghemat energi dari penggunaan lampu dan pendingin ruangan. Luasan yang kecil tidak menjadi masalah untuk memiliki ruang yang dibutuhkan dengan biaya terbatas. Rumah ini memungkinkan untuk penambahan ruang dikemudian hari ketika pemilik rumah memiliki budget lagi.              

             Arsitek yang berbasis di Jakarta, Delution Architect membuktikan bahwa dengan lahan hanya selebar 6 meter persegi, seorang perencana bisa menghadirkan hunian yang mewah dan juga nyaman lewat desain rumah sederhana namun efektif  yang diberi nama Splow House ini.

            Sebagaimana Definisi Rumah menurut Lang Pada Tahun  1987  mengatakan, hasil karya bentuk arsitektur hunian tersebut harus dipahami sebagai suatu proses dinamis sebuah pembudayaan manusia penghuninya yang merupakan ekspresi atau manifestasi dari makna, fungsi, perilaku dan struktur ide yang terjadi dari kelompok manusia penghuninya.

            Splow House memiliki konsep split  dimana jika terlihat  dari luar, desain rumah mewah ini hanya terlihat memiliki 2 lantai. Namun, kenyataannya rumah ini memiliki 3 lantai yang terdiri dari 5 lantai mezanine yang disambungkan oleh tangga yang berada di void di tengah bangunan jadi dari segi struktur rumah ini sudah cukup memnuhi unsur efektif untyk hunian yang memiliki lahan yang tidak cukup besar.

          
            Keberadaan void pada  rumah Splow House  ini tak hanya sebagai penghubung antar lantai mezzanine tapi juga memungkinkan setiap penghuni tetap bisa berinteraksi meski berada di lantai yang berbeda. maka dari itu mezzanine juga menjadi akses ber sosial antar penghuni Selain itu, void membantu desain rumah mewah Splow House mendapatkan cukup pencahayaan, baik itu pencahayaan alami atau dari lampu dan juga sirkulasi udara alami. sesuai dengan definisi rumah menurut Newmark tahun 1977.

            Bagi saya Pemahaman Orang Jerman tentang rumah itu cukup tepat, karena sebuah rumah yang notabene nya merupakan sebuah tempat bernaung sebuah keluarga, mendesain Rumah tidak hanya memikirkan estetika keindahan fasad semata hanya untuk memanjakan mata, namun faktor utama pada rumah yaitu harus memiliki dampak positif terhadap penghuinya itu sendiri seperti kenyamanan, kelayakan, DLL, sebagaimana bangunan yang baik menurut Vitruvius harus memenuhi 3 sistem syarat yakni dari segi kekuatan (firmitas), fungsi (utilitas) dan juga keindahan (venustas).


            Rumah Splow House ini sudah memiliki 3 unsur itu dan sudah cukup di katakan menjadi rumah idaman meskipun memiliki desain fasad yang cukup sederhana,desain rumah ini bisa menjadi titik balik desain rumah sederhana namun efektif untuk di desain di lahan yang sempit sebagaimana di era modern sekarang ini harga tanah di kawasan metropolitan sudah melambung tinggi,menurut saya desain rumah ini bisa menjadi contoh untuk hunian tumbuh masa depan.




DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/296219492/Kritik-interpretatif
http://www.academia.edu/8715260/22_Pengertian_Rumah
https://www.dekoruma.com/artikel/29201/desain-rumah-mewah-arsitek-indonesia
http://furnizing.com/article/splow-house-rumah-dengan-mezanin-karya-arsitek-muda-indonesia-yang-masuk-nominasi-penghargaan-internasional




Tidak ada komentar:

Posting Komentar